KerancuanTrinitas--Di
dalam al-Qur'an, Allah swt. berfirman yang artinya, "Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putera Maryam
itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan,
"(AIlah itu) tiga'; berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik
bagimu. Sesungguhnya Allah Ilah Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah
sebagai Pemelihara. "(QS. an-Nisaa'
4:171). Sebagian umat Nashrani mengatakan, bahwa ayat di atas
menguatkan akan apa yang selama ini kami yakini, yaitu bahwa Isa A.S adalah
trinitas (Bapa, Anak, dan Roh Kudus). Bagaimanakah jawaban yang syar'i untuk
pertanyaan nyeleneh seperti ini?
Pernyataan
seperti itu adalah pernyataan yang tidak benar, bahkan sama sekali tidak
memiliki dasar. Sebab, tidak terdapat satu ayat pun di dalam al-Qur`an yang
menunjukkan akan kebenaran pernyataan mereka tersebut, baik secara zhahir
maupun secara batin. Di dalam ayat tersebut, Allah swt. justru menamakannya
dengan nama makhluk, yaitu Isa, bahkan kemudian enasabkan kepada ibunya,
Maryam, sebagaimana kebanyakan orang menasabkan anak-anak mereka kepada
ayahnya. Di dalam ayat tersebut, Allah swt. pun telah secara jelas menyatakan,
bahwa Isa A.S adalah rasul-Nya, atau orang yang diutus oleh-Nya kepada bani
Israil. Untuk tujuan itulah kemudian Allah swt. pun memuliakannya dengan
menyebutnya sebagai kalimatullah, atau ciptaan yang diciptakaan-Nya
dengan kalimat "Kun (Jadi)", sebagaimana Allah swt.
menciptakan Adam dengan kalimat tersebut, tanpa melalui seorang ayah dan ibu.
Di dalam ayat tersebut, Allah swt. juga telah secara jelas menyatakan, bahwa
nabi Isa A.S adalah satu ruh dari ruh-ruh yang telah diciptakan oleh Allah swt.
Di
dalam ayat di atas, jelas terlihat, bahwa Allah swt. memberikan kepada nabi Isa
A.S tiga buah nama dan tiga buah sifat; dimana setiap nama dan sifat tersebut
membatalkan pernyataan-pernyataan nyeleneh umat Nashrani. Penyebutan nabi Isa
A.S dengan ibnu Maryam di dalam ayat di atas, jelas menunjukkan, bahwa klaim
urriat Nashrani yang mengatakan, bahwa nabi Isa A.S adalah anak tuhan, tidaklah
benar. Sebab, Tuhan sendiri telah menasabkannya kepada ibunya. Kemudian, Allah
swt. juga menyebutkannya sebagai rasul-Nya, atau orang yang diutus oleh-Nya,
sebagaimana para rasul yang lain, yang juga diutuskan kepada manusia untuk
menjelaskan kepada mereka akan syari'atsyari'at-Nya, serta mengajak mereka
untuk beribadah hanya kepada-Nya. Allah swt. juga menyebutkannya sebagai kalimatullah
yang dihembuskan oleh Jibril ke dalam rahim ibunya, dan menyebutkannya juga
sebagai ruh dari-Nya.
Seluruh
sebutan-sebutan tersebut tidak lain adalah pemuliaan yang diberikan Allah swt.
kepadanya, sebab dirinya tidak lain adalah ruh dari ciptaan Allah swt.
Sedangkan
kalimat ruhul kudus yang terdapat di dalam ayat, "Dan sesungguh-nya
Kami telah mendatangkan al-Kttab (Taurat) epada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami
berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang
rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu
kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh." (QS.
al-Baqarah (2) : 87).
Maksudnya
adalah Jibril A.S yaitu malaikat yang menyampaikan wahyu dari Allah swt. kepada
para rasul-Nya, dan Jibril A.S sendiri adalah makhluk Allah swt. sebagaimana
malaikatmalaikat-Nya yang lain. Wallahu A'lam