Kajian 1
Oleh ibnu badri
(20/11/2017)
Alam begitu bergembira
ketika memasuki bulan maulid (penanggalan jawa, rob’iul awal penanggalan
hijriyah). Kita mengetahui bahwasanya di bulan tersebut lahir manusia yang
paling agung dan istimewa, karena dengan lahirnya beliau kita mengenal siapa
tuhan kita yaitu Allah, dan lahirnya beliau juga merupakan sebab turunya rahmat
Allah kepada semesta alam.
Beliau nabi Muhammad SAW
lahir pada harisenin, malam 12 Robiul Awal tahun gajah, Prof Said romadhon
albuti menyebutkan kenapa disebut tahun gajah, karena penanggalan hijriyah saat
itu belum ada, dan juga pada tahun tersebut abrahah al-asyrom berusaha
menyerang ka’bah dengan pasukan gajahnya. Tanggal 12 robiul awal kalau
dikonversikan kedalam penaggalan masehi adalah 20 April 571. Ada sebuah fakta
luar biasa yang harus diketahui mengenai tahun kelahiran nabi ini. Habib Ali
Al-Habsyi dalam bukunya Simtud Duror mengemukakan bahwa ditahun kelahiran nabi
semua wanita yang mengandung niscaya akan melahirkan bayi laki-laki. Ini adalah
sebuah fakta yang sangat jarang diketahui oleh para penulis sejarah biografi
nabi Muhammad, khususnya para orientalis (sarjana barat). Para sarjana barat
yang mencoba memahami sejarah biografi nabi dengan nalar logika memandang bahwa
hal ini tidakberterima, karena tidak mungkin ditahun tersebut semuanya bayi
yang lahir adalah laki-laki. Akan tetapi mereka lupa bahwasanya tahun tersebut
lahir manusia yang paling luar biasa, oleh karenanya ada mukjizat yang tidak
bisa dilogika dengan nalar pikir yaitu sebuah kenyataan bahwa bayi yang lahir
pada tahun itu adalah laki-laki.
Begitu mulianya nabi
Muhammad, apapun yang berhubungan dengan beliau akan menjadi mulia juga.
Dimulai dari sukunya, keluarganya, sahabat-sahabatnya tanggal, hari, bulan dan
tahun kelahiranya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh sayyid Muhammad bin
alawi bahwasanya hari maulid nabi Muhammad SAW lebih agung dan lebih mulia dari
pada ied. Iedul fitri dan iedul adha hanya berlangsung sekali dalam setahun,
sedangkan peringatan maulid nabi,mengingat beliau dan sirahnya, harus
berlangsung terus, tidak terkait dengan waktu dan tempat.
Begitu mulianya bulan
maulid ini, seyogyanya kita sebagai seorang muslim harus berbahagia menyambut
kedatangan bulan kelahiran nabi Muhammad saw. Wujud ekrepesi muslim untuk
mengungkapkan kegembiran menyambut bulan maulid sangat beragam dan beraneka
cara. Akan tetapi beraka ragam wujud ekpresi tersebut tetap pada satu tujuan
yaitu memperingati kelahiran nabi dan menunjukan rasa suka cita atas kelahiran
manusia yang paling sempurna tersebut. Di Indonesia wujud kegemberiaan terhadap
lahirnya nabi Muhammad dengan diadakan peringan mualid nabi yang disertai dengan
pembacaan sejarah biografinya (ad-diba’, barjanji, simtud durror, dliyaul lami’
dll). Hal ini ada yang dilalukan satu bulan penuh selama bulan maulid, ada juga
yang melakukanya dimulai dari tanggal 1 sampai tanggal 12.
Menurut KH Abdurahman
wahid peringatan maulid nabi yang pertama kali dilakukan oleh kaum muslimin
adalah seruan sultan shalahudin al-ayubi dari dinasti mamalik yang
berkebangsaan kurdi, dengan maksud untuk mengobarkan semangat kaum muslimin,
agar menang dalam perang salib, maka ia memerintahkan membuat peringatan hari
kelahiran nabi Muhammad SAW enam abad setelah rasulullah wafat. Peperangan ini
sangat hebat antar kaum muslim dan kristiyani yang dipimpin oleh Richard dari
inggris dan Charlemagne dari perancis untuk mempertanggungjawabkan mahkota
mereka mereka kepada paus. Akan tetapi maksud dan tujuan diadakan maulid sesuai
dengan berubahnya zaman menjadi berbeda, awalnya maulid bertujuan untuk
mengorbankan semangat untuk menghadapi perang salib, dan sekarang maulid adalah
bentuk ekpresi kegembiraan menyambut lahirnya manusia yang paling mulia yaitu
nabi Muhammad SAW.
Maulid atau milad secara
kajian bahasa arab adalah isim zaman dari kata kerja walada, yang menunjukan
arti waktu atau hari kelahiran. Kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
yaitu hari kelahiran (harlah). Akan tetapi secara istilah kata ini mengalami
penyempitan makna. Kata maulid hanya digunakan untuk menyebutkan kelahiran
manusia yang paling sempurna yaitu rosulullah, sedangkan kata milad untuk
menyebutkan kelahiraan seseorang secara umum, atau hari lahirnya suatu
instansi. Hal ini senada dengan penggunaan kata natal, yang secara bahasa
adalah kelahiran, akan tetapi secara istilah mengalami penyempitan makna
menjadi kelahiran yesus saja. Oleh karena itu dalam bahasa Indonesia mempunyai
tiga istilah untuk menyebut hari ulang tahun, yaitu pertama maulid, yang kedua
natal dan yang ketiga adalah harlah. Untuk menyambut bulan
maulid yang penuh kemuliaan ini dan sebagai salah satu wujud ekpresi kecintaan
penulis terhadab nabi Muhammad, insya allah selama bulan maulid penulis ingin
mengkaji kitab karangan ulama nusantara, yang membahas tentang sejarah nabi
Muhammad. Sebenarnya ada banyak kitab yang membahas tentang hal ini, akan
tetapi penulis memilih satu kitab karangan ulama’ nusantara yang sangat berjiwa
nasionalis, yaitu Hadrotussyaihk Kh Hasyim As’ari, yang berjudul irsyadul
mu’minin. beliau mengarang tiga kitab yang membahas mengenai hal ini, pertama
Nurul Mubin, sebuah kitab yang membahas mengenai bagaimana cara mencintai
rosulullah secara benar, kedua Tambihat Wajibat Liman Yasna’u Mauli
Al-Mungkarot sebuah kitab yang membahas mengenai larangan-larangan yang harus
diperhatikan dan dihindari dalam pelaksaan maulid nabi, dan yang ketiga Irsyadul
Mu’minin, sebuah kitab yang membahas sejarah perjalanan nabi Muhammad, sahabat
dan tabiin. Kitab ini yang insya allah akan dikaji oleh penulis selama bulan
maulid ini.
Semoga allah memberikan
pertolongan dan taufiq kepada penulis untuk bisa mengkaji kitab ini dan nasyrul
ilmi tentang sejarah perjalan nabi kepada para umat islam.
Bersambung (muqodimah)…
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar, jangan ada spam, sara, dan pornografi. saya menghormati komentar selain itu..........:)