December 4, 2017

KESAKSIAN ALLAH AKAN AGUNGNYA AKHLAK NABI MUHAMMAD

Share on :

Kajian 4
Oleh Ibnu Badri (23/11/2017)

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengupas kembali kitab karangan KH Hasyim As’ari yang berjudul Irsyadul mukminin pada pasal pentingnya belajar sejarah Nabi dan kesaksian Allah akan agungnya akhlak Nabi. KH Hasyim As’ari memulai pembahasan pasal ini dengan menguraikan akan pentingnya belajar sejarah perjalanan manusia yang paling agung didunia dan diakhirat, yaitu Nabi Muhammad, beliau berkata perlu diketahui bahwasanya sejarah perjalanan Nabi merupakan jalan keselamatan bagi mereka yang mengharapkan kebahagiaan di dunia dan diakherat. Bagaimana tidak merupakan sebuah jalan kesuksesan, Allah sendirilah yang menjamin akan hal itu. Dalam kitabnya yang mulia Allah berfirman:

 “sungguh pada diri Rosulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhir maka ingatlah Allah terus menerus”.



Dengan ini menjadi nyata dan jelaslah bahwa barang siapa yang mengharapkan ridho Allah maka ikutilah suri tauladan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Sejarah perjalanan Nabi yang merupakan jalan mencapai kebahagiaan adalah obat yang paling mujarab untuk membersihkan hati, dan wasilah yang paling tepat untuk mensucikanhati. Apabila engkau membaca, mentadaburi, menyelami makna keindahan bahasa Al-Quran maka engkau akan menemukan bahwasanya Al Quran menyebutkan keindahan akhlak rosulullah dalam berbagai aspek kehidupan dan Al quran akan meninggalkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan akhlak rosulullah. Hal ini sangat sesuai dengan sabda Rosulullah:

 "sesungguhya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak sempurna”.

Dengan sabda Rosulullah ini cukuplah dapat dimengerti bahwasanya tujuan utama diutusnya Rosulullah adalah untuk membersihkan hati, menyempurnakan akhlak yang mulia, karena manusia menjadi berbeda dengan mahluk lainya karena hati dan akhlaknya.

KH Hasyim As’ari mengutarakan bahwa sejarah perjalanan Nabi adalah jalan keselamatan bagi mereka yang mengharapkan kebahagiaan oleh karena itu patut disadari tujuan mengkaji sejarah perjalanan Nabi bukan sekedar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah dan bukan juga untuk memetik hal-hal positif yang terkandung dalam berbagai kejadian penting. Oleh karena itu, tidak sepatutnya kita menganggap kajian sejarah perjalanan Nabi termasuk sejarah pada umumnya, seperti sejarah hidup salah seorang Khalifah, atau sesuatu periode sejarah yang telah silam. Akan tetapi tujuan mengkaji sejarah perjalanan Nabi adalah agar setiap muslim memperoleh gambaran tentang hakekat Islam secara paripurna, yang tercermin di dalam kehiduapn Nabi Muhammad saw, tentunya sesudah ia memahami secara konseptional akan prinsip, kaidah yang dapat diterima oleh nalar. Dengan kata lain tujuan utama mengkaji sejarah perjalanan Nabi adalah agar setiap orang dapat menemukan sosok suri tauladan yang paling luhur dalam segala sendi kehidupan. Setelah itu menjadikanya sebagai pedoman dalam segala tindakanya.Tidak diragukan lagi, bahwa metode luhur apapun yang dicari oleh manusia, pasti akan ditemukanya dalam diri rosulullah, dengan sangat jelas dan sempurna. itulah salah satu alasan kenapa allah menasbihkan rosulullah sebagai teladan umat.

Bagi kita, Kehidupan Rasulullah saw jelas-jelas memberikan budi pekerti luhur mulia, baik sebagai pemuda Islam yang lurus perilakunya dan terpercaya di antara kaum dan juga kerabatnya, ataupun sebagai da’i kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik, yang mengerahkan segala kemampuan untuk menyampaikan risalahnya. Juga sebagai kepala negara yang mengatur segala urusan dengan cerdas dan bijaksana, sebagai suami teladan dan seorang ayah yang penuh kasihsayang, sebagai panglima perang yang mahir, sebagai negarawan yang pandai dan jujur, dan sebagai muslim secara keseluruhan (kaffah) yang dapat melakukan secara imbang antara kewajiban beribadah kepada Allah dan bergaul dengan keluarga dan sahabatnya.

Anni Besant, seorang filsuf kelahiran india mengutarakan sangat tidak masuk akal bagi seseorang yang mempelajari kehidupan dan kharakter Nabi Muhammad. Bila hanya mempunyai rasa hormat saja kepada beliau, karena mempelajarinya dapat melampaui rasa hormat, sehingga akan mempercayainya sebagai sang pembawa risalah dari sang pencipta.

Seorang penyair yang gemar akan ilmu sejarah bersenandung
 _
 “siapa yang menghimpun peristiwa sejarah dalam benaknya maka sekian usia ditambahkanya pada usianya”._

Penambahan usia yang dimaksud adalah apabila penambahan usia yang disertai dengan kekayaan ide, kreatifitas dan imajinasi yang tertuang dalam sebuah gagasan, sehingga gagasan itu akan terus hidup dan bernilai ratusan tahun lamanya. Inilah pentingnya belajar dan menuangkan gagasan, apalagi gagasan yang dituangkan berkaitan erat dengan mahluk yang paling sempurna, niscaya kelak ia akan diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya, amin.
Setelah memaparkan pentingnya mengetahui sejarah perjalanan Nabi, KH Hasyim As’ari menerangkan tentang kesaksian Allah akan agungnya budi pekerti Nabi, beliau berkata bahwasanya Allah menerangkan agungnya akhlak rosulullah dalam firmanya surat Al Qolam:
 )انك لعلي خلق عظيم(

 “sesungguhnya bagimu akhlak yang agung”.

Ayat ini menjadi kesaksian Allah kepada Nabi Muhammad, bahwasanya pada diri Nabi Muhammad terdapat akhlak yang agung yang seorang dimanapun tidak akan memperoleh derajat keagungan akhlak ini. Oleh karena itu Nabi Muhammad selalu tabah menghadapi cobaan dan siksaan yang para Nabi bergelar ulul azmi tidak mampu untuk tabah terhadap cobaan dan sikasaan itu.

Kesaksian ini diperkuat lagi melalui jawaban istri beliau, sayyidah ‘Aisyah tentang akhlak Nabi ketika ditanya oleh sahabat Said bin Hisyam, ia berkata bahwasanya akhlaknya Nabi itu Al-Quran, oleh karena itu setiap keutamaan yang disebutkan dalam Al-Quran maka pasti ada pada diri Nabi Muhammad. Sesungguhnya akhlak yang agung tidaklah menjadi adat kebiasaan kecuali pasti dibagikan disetiap umat, tidak hanya terkumpul pada diri seorang saja, maka engkau bisa menyaksikan Allah menganugerahi sesorang dengan kemuliaan, sementara yang lainnya dengan keberanian, menganugerahi seseorang dengan kezuhudan, sementara yang lainya dengan ketakwaan, atau kecerdasan dan kebijaksanaan, akan tetapi hanya pada diri Nabi muhammadlah terkumpul semua akhlak yang mulia .



Artikel Terkait:

MUNGKIN BEBERAPA ARTIKEL DIBAWAH INI ADALAH INFORMASI YANG ANDA CARI:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar, jangan ada spam, sara, dan pornografi. saya menghormati komentar selain itu..........:)