December 7, 2017

QONAAHNYA NABI MUHAMMAD DAN SEBUAH FAKTA MAKANAN KESUKAAANNYA BANYAK TUMBUH DI NUSANTARA

Share on :

Kajian 6

Oleh Ibnu Badri (25/11/2017)

Pada kesempatan kali ini penulis ingin melanjutkan kajian kitab Irsyadul Mukminin mengenai sifat nerimone (Qona'ah) Nabi Muhammad dan makanan kesukaannya. KH Hasyim Asy’ari mengutarakan dalam kitabnya bahwasanya sejak Nabi Muhammad kecil, ia tidak pernah berebut makanan dengan yang lainya, tidak pernah rakus terhadap makanan walaupun untuk sekali saja. Apabila Nabi Muhammad merasakan lapar, maka ia akan memakan makanan yang sudah tersedia saja, apabila tidak tersedia makanan ia memilih untuk diam. Hal ini sangat berbeda dengan anak lain seusianya, kebanyakan mereka tidak menerima makanan yang tersedia, akan tetapi mereka selalu memaksa keluarganya untuk menyediakan makanan yang inginkan. Apabila keinginannya tidak dipenuhi, maka mereka akan berteriak-teriak bahkan sampai menangis agar keluarganya mau menyediakan makanan yang diinginkan. Perlu diketauhi bahwasanya kebiasaan tersebut adalah kebiasaan yang jelek dan sudah sepatutnya bagi kita untuk menjahuinya.

Perlu diketahui juga bahwasanya Nabi Muhammad tidak pernah mencela makanan sama sekali, akan tetapi apabila Nabi Muhammad menginginkan makanan maka ia akan memakanya tanpa mencela, dan apabila ia tidak menginginkanya maka Nabi akan meninggalkanya.Nabi Muhammad juga tidak pernah menolak makanan yang telah tersedia, dan tidak pernah pula memaksa untuk disediakan makanan yang beraneka ragam.



Penting juga untuk diketahui bahwasanya Nabi Muhammad selalu makan makanan yang berada didekatnya, artinya Nabi tidak pernah menjangkau-jangkau makanan yang berada jauh darinya. Sehingga Nabi Muhammad bisa dengan mudah memakanya seraya berucap aku dan para orang-orang sholih diantara umatku itu tidak pernah memaksa, Nabi juga tidak pernah lupa untuk menyebut nama Allah ketika handak makan dan mengucapkan hamdalah ketika mengakhirinya.

Kemudian KH Hasyim Asy’ari menuturkan bahwasanya Nabi Muhammad sangat menyukai manisan dan madu, dan sangat menyukai waluh (الدباء) dalam hal ini penulis belum melihat waluh tersebut dalam bentuk dan wujudnya, apakah seperti waluh yang biasa kita jumpai di Indonesia, atau waluh khas negeri hijaz. Kemudian Nabi Muhammad menuturkan bahwa sebaik-baiknya lauk pauk adalah cuka, oleh karena itu dirumahnya selalu dijumpai cuka. Telah menjadi kebiasaan Nabi Muhammad selalu makan dengan menggunakan tiga jari, kemudian Nabi menjilat jari-jari tersebut setelah selesai makan. Nabi Muhammad juga selalu minum dalam keadaan duduk, mengambil nafas tiga kali ketika minum, akan tetapi cara bernafasnya diluarnya gelas / wadahnya seraya bersabda sesunggguhnya bernafas ketika minum itu lebih menyegarkan dan lebih menyehatkan.

Diceritakan pula bahwasanya Nabi Muhammad melarang untuk minum dengan sekali napasan, karena hal tersebut menyerupai cara minumnya onta. Akan tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali napasan.

Setalah itu KH Hasyim Asy’ari mencertikan Nabi Muhammad melaui riwayat yang disampaikan oleh Abu Huroiroh, bahsawanya Nabi keluar dari dunia dalam keadaan tidak pernah perutnya dalam keadaan kekenyangan karena memakan roti gandum, sampai-sampai satu - dua bulanan dapur Nabi tidak mengepul untuk memasak makanan. Diceritakan pula bahwasanya Nabi Muhammad suka memakan hadiah yang diberikan dan suka membalasnya juga akan tetapi Nabi juga tidak mau makan dari sedekah, dan terkadang Nabi Muhammad mengikat perutnya dengan batu untuk menahan rasa laparnya, bahkan sering sampai beberapa malam Nabi dan keluarganya dalam keadaan kelaparan.

Menambahkan sedikit cerita pada suatu saat datanglah setan (menyamar dalam wujud manusia) ke rumah Nabiyullah yahya, setalah mengetuk pintu rumah Nabi yahya, setan itu menunggu sejenak didepan pintu dengan perasaan galau dan muram, setelah beberapa saat Nabi yahya membukakan pintu rumahnya untuk setan (dalam hal ini Nabi yang sudah mengetahui kalau yang mendatangi adalah setan, dengan ijin dan ilmu yang diberikan oleh allah). Silahkan masuk kedalam rumah pak, jawab Nabi yahya kepada setan, setelah mereka duduk diruang tamu, kemudian Nabi yahya menanyakan kepada setan tersebut, kenapa kisana bersedih hati dan galau seperti ini, silahkan ceritkan semuanya kepadaku, begini Nabi yahya, saya adalah termasuk dari raja setan yang ditugasi untuk mengodamu setiap saat, akan tetapi semenjak kisana lahir sampe sekarang saya belom pernah berhasil menggoda kisana walaupun sekali, makanya saya bersedih hati, padahal prajuritku sesama setan telah bergemberika karena berhasil melaksanakan tugasnya, mendengar ceritanya Nabi yahya merenung hatinya sambil tersenyum seraya berkata, puji syukur aku panjatkan kepada tuhan semeta alam, sesaat kemudian setan tadi meminta ijin untuk pulang, kemudian Nabi yahya mengantarkan sampai kedepan pintu rumah. Berselang dua tahun setan tersebut kembali mendatangi Nabi yahya akan tetapi dalam keadaan tersenyum, setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk, kemudian Nabi yahya bertanya kepada setan tersebut, dua tahun yang lalu kisana datang kerumahku disertai perasaan sedih dan galau, akan tetapi sekarang datang dengan wajah bergembira, ada apa wahai kisana ceritakanlah kepadaku, dengan senang hati setan tersebut menceritakan isi hatinya kepada Nabi yahya. Begini Nabi yahya perjuanganku selama ini akhirnya tidak sia-sia setelah beberapa tahun lamanya aku menggoda kisana, baru satu kali dalam seumur hidupku aku berhasil menggoda kisana, kemudian Nabi yahya bertanya, kapan kisana berhasil menggodaku, kemudian setan menjawab kemaren wahai kisana saat perut kisana kekenyangan. saat itu aku berhasil menggoda kisana, dengan keadaan kenyang, kisana malas beribadah dan berkurang ingatnya kepada allah, kisana lebih memilih bersantai-santai walaupun sekejap. Mendengarkan cerita ini Nabi yahya bersedih seraya banyak berishtighfar meminta ampunan kepada tuhan semeta alam, Nabi yahya juga berkomitmen mulai hari ini ia tidak akan kekenyangan lagi, ia akan makan setelah keadaannya lapar, dan ia akan berhenti makan sebelum keadaannya kenyang. Tak lama setelah itu setan berpamitan kepada Nabi yahya.

Melihat cerita ini dapat dijadikan ibroh bahwasanya lapar atau mengurangi makan adalah salah satu dari empat cara (disamping menyedikitkan bicara, menyedikitkan tidur, dan menyedikitkan berkumpul dengan manusia) untuk munuju perilaku tasawuf dan zuhud dan memposisikan diri untuk selalu mengingat allah.

Kemudian KH Hasyim Asy’ari menutup pembahasan pasal ini dengan menceritkan kesederhanaan dan kesehajaan Nabi Muhammad, beliau menuturkan bahwasanya Nabi Muhammad menjahit sandalnya sendiri, suka memerah susu kambingnya, menambal pakaiannya yang sobek dan timbanya yang pecah, Nabi Muhammad juga suka melayani dirinya sendiri dan keluarganya,

Dari semua penjelasan diatas, KH. Hasyim Asy’ari menarik sebuah kesimpulan bahwasanya Nabi Muhammad adalah sosok seorang yang suka menyedikitkan mengumpulkan kenikmatan dunia, padahal Allah telah memberikanya semua kunci gudangnya bumi (kenikmatan dunia) akan tetapi Nabi Muhammad menolak itu semua dan lebih memilih kenikmatan akhirat.

Sudahkah kita mencontoh dan mengikuti akhlak Nabi yang mulia tersebut..? tak perlu dijawab, cukup tanyakan dalam hatimu saja. Karena anda sendirilah yang paling mengerti tentang keadaan anda, bukan orang lain.



Artikel Terkait:

MUNGKIN BEBERAPA ARTIKEL DIBAWAH INI ADALAH INFORMASI YANG ANDA CARI:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar, jangan ada spam, sara, dan pornografi. saya menghormati komentar selain itu..........:)