Allah Subhanahu Wata’ala berfirman dalam ayatNya : “Fasjud waqtarib”, maka hendaklah kamu bersujud dan mendekatkan diri (kepadaNya).
Ternyata seringnya kita sujud dalam keseharian kita dapat mengurangi bahaya akibat pengaruh tegangan listrik yang panas setiap detik, setiap saat tanpa kita sadari kita serap kedalam tubuh kita.
Kita berkomunikasi via HP, telpon, televisi, komputer, laptop, lampu, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tenaga listrik tersebut.
Seperti kita ketahui, terlalu banyak berinteraksi dengan alat-alat listrik tersebut, tanpa kita sadari bisa merusak/menyakiti sebahagian kekuatan anggota tubuh kita. Kita akan bisa sering merasa malasan, pusing, dada sesak, dan sebagainya.
Sebenarnya salah satu sebabnya menurut penemuan seorang ahli di Barat sana, akibat seringnya kita berinteraksi dengan yang namanya alat yang berkaitan dengan “Panas”.
Sebenarnya salah satu sebabnya menurut penemuan seorang ahli di Barat sana, akibat seringnya kita berinteraksi dengan yang namanya alat yang berkaitan dengan “Panas”.
Dan penemuan analisis Barat yang notabene non Muslim tersebut menyatakan, bahwa untuk menurunkan ketegangan akibat panas itu salah satu cara yang paling manjur adalah dengan meletakkan kening kita kebawah (maksudnya sujud), dengan berkali-kali.
Sebagaimana kabel listrik dalam sebuah bangunan selalu dihubungkan ketanah, hakikatnya untuk mengurangi ketegangan panas yang disebabkan oleh listrik.
Dan kita ketahui juga bahwa pusatnya bumi ini terletak di kota Mekkah, dan kita ketahui bahwa di Mekkah (Ka’bah) tersebutlah yang paling banyak muslim melakukan aktifitas sujud.
Dan perlu kita ketahui bahwa pusat dari sifat “Dusta” berada di otak. Dan otak kita menurut ahlinya, terbagi kepada empat bagian penting, Bagian depan (lobus frontal) belakang, lobus temporal, lobus parietalis. Masing-masing menjalankan fungsinya tersendiri, dan mereka saling berkaitan dan tugasnya saling menyempurnakan.
Bagian depan dari otak kita tersebut bertanggung jawab atas tingkah laku dan lisan/lidahnya. Dan otak bagian depan inipun terdiri dari beberapa bagian, dan memiliki tugas masing-masing pula. Terdiri dari lima bagian dan bagian dekat kulit kening manusia, yang terletak setelah lapisan kulit kening kita inilah yang bertanggung jawab atas pembentuan sifat kepribadian manusia dalam hal “membedakan” (Tamyiiz), itu sebabnya, apabila seseorang terluka bagian kening ini, ia akan kehilangan salah satu fungsi tubuhnya, yakni “membedakan”, kalau telah rusak bagian ini, biasanya daya tangkapnya sangat lemah, juga tingkah lakunya yang kurang normal, atau bahkan abnormal.
Dalam Al Quran disebutkan: ”Kalla lainlam yantahi lanasfaambinnaasyiyah, Naasyiyatinkaadzibatin khaatiatin” (Q.S Al ‘Alaq 15-16) (Ketahuilah, jika dia tidak berhenti dari perbuatan itu(mendustakan, dan berpaling), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” (diambil dari terjemahan Depag)
“Annashiyah dalam bahasa Arab artinya “Kening yang berada dipaling atas (ubun-ubun). Karena itulah para ulama terdahulu sering bertanya-tanya, kenapa sifat dusta dan durhaka ini disebutkan dalam kalimat Annashiyah ini, atau kalimat naashiyah ini disebutkan kata yang dua ini, “kaadzibatin khaatiatin”(dusta dan berbuat salah)?
Pakar dari Brithania (Inggris) pada abad kedua puluh menemukan jawabannya, karena dibahagian inilah yang bertugas mengatur tingkah laku, kepribadian manusia, disana juga diatur sifat benar, dusta dan lainnya.
MasyaAllah, kalau kita fikir-fikir, apakah mungkin ulama dahulu dapat membongkar rahasia dari kalamullah surah Al ‘Alaq diatas tanpa peralatan canggih(elektronik?). dan kenapa setelah belasan abad baru dapat diketahui rahasianya? Ini menandakan, bahwa memang AlQuran adalah kalamullah, bukan perkataan seorang Nabi Muhammad al Ummy. Dan ini membuktikan akan kebenaran agama Islam.
Allahu ta’ala A’lam.
Sumber : www.al-fauzien.web.id
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar, jangan ada spam, sara, dan pornografi. saya menghormati komentar selain itu..........:)